Fungsi Dari CDATA Pada CSS dan Javascript
CDATA sering kali dijumpai pada saat mengotak-atk CSS dan Js, dan biasanya terletak diawal kode. Contohnya seperti kode js berikut:
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
(function printMsg() {
var node = document.getElementById("footer-kode");
node.innerHTML = "<a href='https://alpukoding.blogspot.com'>alpukoding </a>";
})();
//]]>
</script>
Diawali dengan //<![CDATA[ dan diakhiri dengan //]]>Tidak hanya dijavascript, CSS juga sering dipakaikan. Salah satu contohnya adalh tag <b:skin/> yang ada ditemplate sobat. Dengan menggunakan CDATA tersebut, kode tidak akan diparse, sehingga masih dalam keadaan aslinya.
Kegunaan dari CDATA pada CSS dan Javascript
Dengan menggunakan CDATA script menjadi tidak diparse oleh browser, sehingga script masih dalam keadaan aslinya. Kode yang paling sering diparse adalah:
- < menjadi <
- > menjadi >
- " menjadi "
- ' menjadi '
- dll
Berikut perbedaan kode yang belum diparse dan setelah diparse:
Sebelum di parse atau diurai
(function printMsg() {
var node = document.getElementById("footer-kode");
node.innerHTML = "<a href='https://alpukoding.blogspot.com'>alpukoding </a>";
})();
Setelah di parse atau diurai
(function printMsg() {
var node = document.getElementById("footer-kode");
node.innerHTML = "<a href='https://alpukoding.blogspot.com'>alpukoding </a>";
})();
Kedua kode diatas memiliki fungsi yang sama, walaupun yang satu sudah diparse dan yang satunya tidak.Sebuah script diparse atau tidak itu sebenarnya tidak memiliki fungsi apa apa terhadap script. Tapi, dalam beberapa kasus, beberapa script memang harus diparse agar template bisa disave / disimpan
Comments